Kondisi Kelas Pekerja Inggris: Embrio Sosialisme Ilmiah, Friedrich Engels
Judul buku: Kondisi Kelas Pekerja Inggris: Embrio Sosialisme Ilmiah
Penulis: Friedrich Engels
Penyadur: Hidayat Purnama
Penerbit: Pustaka Nusantara, 2012
Tebal: 149
Taksiran harga: Rp40.000,-
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Selama penelitiannya, Engels dianggap sebagai orang asing oleh kelas menengah Inggris, tapi tidak demikian bagi kelas pekerja, karena dia dengan empati mengungkapkan kemerosotan hidup kelas pekerja dalam peradaban Inggris. Kelas menengah sendiri hanya mengutuk dan penuh prasangka terhadap kondisi ini. Lebih dari itu, mereka bersikap egois di balik kebanggaan nasionalismenya. Namun, Engels memandang dengan simpati yang mendalam terhadap kemajuan umat manusia bahwa kelas pekerja Inggris dan kelas pekerja industri di manapun, adalah anggota keluarga dari Umat Manusia yang agung dan universal, bukan hanya anggota dari suatu bangsa yang terpencil. Dengan demikian, kelas pekerja secara universal berada pada situasi yang sama dan mempunyai kepentingan yang sama.
Isi Buku:
- Tujuan dan metode penelitian
- Sejarah sosial Inggris
- Kondisi buruh kota besar
- Kompetisi
- Dampak kondisi hidup buruh
- Cabang-cabang industri
- Gerakan buruh
- Buruh tambang
- Buruh tani
- Sikap borjuasi dan proletariat
- Kesimpulan
Friedrich Engels lahir di Barmen, provinsi Rhine, kerajaan Prussia (jadi, di provinsi yang sama dengan tempat kelahiran Karl Marx, sekarang Wuppertal, Rhine, Westphalia Utara, Jerman) pada tanggal 28 November 1820. Provinsi Rhine sendiri adalah pusat dari industri kain dan wol pada zaman itu, sehingga tak berapa lama lagi menjadi pusat ilmu teknik dan teknologi modern.
Ia berasal dari kalangan keluarga kaya dan terkemuka di Jerman. Tahun 1841, ia menjadi sukarelawan militer di Berlin, pusat berkumpulnya para pemikir radikal Jerman. Ia berkesempatan bergabung dengan kelompok Hegelian muda bersama Marx. Saat itu, Marx masih sibuk dengan kuliahnya, sementara Engels sudah aktif menulis dan berpolemik antara Hegelian muda dan Hegelian tua.
Ia dikirim oleh bapaknya ke Manchester, Inggris, untuk bekerjan di perusahaan tekstil Ermen. Bapaknya adalah salah satu pemegang saham perusahaan ini. Ia mengunjungi kantor jurnal Rheinische Zeitung dan kembali bertemu Marx yang menjadi editor jurnal tersebut. Engels mempublikasikan 17 artikel karyanya di jurnal tersebut, di antaranya “Diary of a Guest Student” No. 130, 10 Mei 1842; “Polemic Against Leo”, No. 161, 10 Juni 1842, dan; “On the Critique of the Prussian Press Laws”. Rheinische Zeitung dibredel oleh pemerintahan Prussia.
Engels bertemu dengan seorang buruh muda, Mary Burns yang menjadi pasangan hidupnya tanpa menikah hingga Mary wafat pada 1862. Mary lah yang mengenalkan Engels pada kehidupan buruh Inggris yang menjadi bahan studi untuk karya buku pertamanya The Condition of the Working Class in England.
Saat Februari 1848, revolusi pecah di Prancis dan menyebar ke seluruh Eropa Barat. Peristiwa ini mendorong Marx dan Engels kembali ke Prussia (Jerman) dan menerbitkan surat kabar baru, Neue Rheinische Zeitung. Ia menulis The Peasant War in Germany (1850) dan Heroes of Exile (1852).
Engels menjalin persahabatan seumur hidup dengan Marx dan membantu menerbitkan karya besar Marx, Capital di London sampai dengan kematian Marx tahun 1883. Engels melanjutkan penelitian Marx tentang asal-usul masyarakat yang ditulis dalam The Origin of the Family, Private, Property and the State.
Engels wafat tanggal 5 Agustus 1895 pada usia 75 tahun. Ia berwasiat dikremasikan dan abunya dibuang ke laut. Ia tak meninggalkan monument, tapi karya-karya yang diabadikan untuk kemanusiaan.
Komentar
Posting Komentar