Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, Jujun S. Suriasumantri

Judul: Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer
Penulis: Jujun S. Suriasumantri
Penerbit: Pustaka Sinar Harapan
Tebal: 384 hlm

Daftar Isi
I Ke Arah Pemikiran Filsafat
II Dasar-daar Pengetahuan
III Ontologi: Hakikat Apa yang Dikaji
IV Epistemologi: Cara Mendapat Pengetahuan yang Benar
V Sarana Berpikir Ilmiah
VI Aksiologi: Nilai Kegunaan Ilmu
VII Ilmu dan Kebudayaan
VIII Ilmu dan Bahasa
IX Penelitian dan Penulisan Ilmiah
X Penutup

Preview Buku
Pokok permasalahan yang dikaji filsafat mencangkup tiga segi yakni apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah (logika), mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk (etika), serta apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek (estetika). Ketiga cabang utama filsafat ini kemudian bertambah lagi yakni, pertama, teori tentang ada: tentang hakikat keberadaan zat, tentang hakikat pikiran serta kaitan antara zat dan pikiran yang semuanya terangkum dalam metafisika; dan, kedua, politik: yakni kajian mengenai organisasi sosial/pemerintahan yang ideal. Kelima cabang utama ini kemudian berkembang ;agi menjadi cabang-cabang filsafat yang mempunyai bidang kajian yang lebih spesifik di antaranya filsafat ilmu. Cabang-cabang fiosafat tersebut antara lain mencangkup:
  1. Epistemologi (Filsafat Pengetahuan)
  2. Etika (Filsafat Moral)
  3. Estetika (Filsafat Seni)
  4. Metafisika
  5. Politik (Filsafat Pemerintahan)
  6. Filsafat Agama
  7. Filsafat Ilmu
  8. Filsafat Pendidikan
  9. Filsafat Hukum
  10. Filsafat Sejarah
  11. Filsafat Matematika

Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Ilmu merupakan cabang pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Meskipun secara metodelogis ilmu tidak membedakan anntara ilmu-ilmu alam denhan ilmu-ilmu sosial, namun karena permasalahan-permasalahan teknis yang bersifat khas, maka filsafat ilmu ini sering dibagi menjadi filsafat ilmu-ilmu alam dan filsafat ilmu-ilmu sosial. Pembagian ini lebih merupakan pembatasan masing-masing bidang yang ditelaah, yakni ilmu-ilmu alam atau ilmu-ilmu sosial, dan tidak mencirikan cabang filsafat yang bersifat otonom. Ilmu memang berbeda dari pengetahuan-pengetahuan secara filsafat, namun tidak terdapat perbedaan yang prinsipil antara ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial, di mana keduanya mempunyai ciri-ciri keilmuan yang sama.

Penalaran merupaka suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk yang berpikir, merasa, bersikap, dan bertindak. Sikap dan tindakannya yang bersumber pada pengetahuan yang didapatkan lewat kegiatan merasa atau berpikir. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir dan bukan dengan perasaan, meskipun dikatakan Pascal, hati pun mempunyai logika tersendiri. Meskipun demikian patut kita sadari bahwa tidak semua kegiatan berpikir menyadarkan diri pada penalaran. Jadi penalaran merupakan kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertenty dalam menemukan kebenaran.

Berpikir meru[akan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar. Apa yang disebut benar bagi tiap orang adalah tidak sama maka ileh sebab itu kegiatan proses berpikir untuk menghasilkan pengetahuan yang benar itu pun juga berbeda-beda. Dapat dikatakan bahwa tiap jalan pikiran mempunyai apa yang disebut sebagai kriteria kebenaran, dan kriteria kebenaran ini merupakan landasan bagi proses penemuan kebenaran tersebut. Penaalran merupakan suatu proses penemuan kebenaran di mana tiap-tiap jenis penalaran mempunyai kriteria kebenarannya masing-masing.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ekonomi Moneter, Dr. Lestari Ambarini, SE,MM.

Analisis Laporan Keuangan, Kasmir, SE., M.M

Kartografi Dasar, Dewi Liesnoor Setyowati, Andi Irwan Benardi, Saptono Putro