Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi Edisi 4, Dr. R. Agus Sartono, M.B.A.
Judul: Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi Edisi 4
Penulis: Dr. R. Agus Sartono, M.B.A.
Penerbit: BPFE-Yogyakarta
Tebal: 526 hlm
Daftar Isi
Bab 1 Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan
Bab 2 Fungsi Pasar Uang dan Modal
Bab 3 Konsep Nilai Waktu Uang
Bab 4 Penilaian Surat Berharga
Bab 5 Nilai Tambah Ekonomis dan Nilai Tambah Pasar
Bab 6 Analisis Rasio Keuangan
Bab 7 Risiko Investasi dan Teori Portofolio
Bab 8 Konsep Penilaian Investasi
Bab 9 Teori Struktur Modal
Bab 10 Analisis Leverage Operasi dan Leverage Keuangan
Bab 11 Kebijakan Deviden
Bab 12 Sumber Dana Jangka Menengah
Bab 13 Sumber Dana Jangka Pendek
Bab 14 Perdagangan Opsi
Bab 15 Merger dan Reorganisasi
Bab 16 Manajemen Modal Kerja
Bab 17 Manajemen Kas dan Surat Berharga
Bab 18 Manajemen Piutang
Bab 19 Manajemen Persediaan
Bab 20 Manajemen Keuangan untuk Bisnis Nonlaba
Bab 21 Manajemen Keuangan Multinasional
Preview Buku
Teori struktur modal
Salah satu keputusan penting yang harus diambil oleh seorang manajer keuangan adalah bagaimana perusahaan memperoleh modal untuk memenuhi investasinya? Pada tahun 1958, Franco Modigliani dan Merton Miller (MM) mempublikasikan salah satu teori yang sangat spektakuler tentang teori manajemen keuangan modern, mereka dalam papernya menyimpulkan bahwa nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modal. Penemuan itu tentunya memiliki dampak yang sangat luas terutama dikalangan asosiasi manajemen keuangan. Dalam papernya MM memulai dengan asumsi yan ketat khususnya tentang pasar modal yang efisien. Kemudian MM menggunakan satu proses arbitrase untuk membuktikan bahwa struktur modal tidak relevan.
Teori dividen
Franco Modigliani dan Merton H. Miller juga menguji pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham. Dalam papernya MM beranggapan bahwa semua investor bersikap rasional dalam arti selalu ingin meningkatkan kemakmurannya dan mereka juga mengasumsikan bahwa capital budgeting policy juga tidak dipengaruhi oleh kebijakan dividen.
Teori keagenan
Satu hal penting dalam manajemen keuangan, bahwa tujuan perusahaan adalah memakmurkan kemakmuran pemegang saham yang diterjemahkan sebagai memaksimumkan harga saham. Tetapi dalam kenyataannya tidak jarang manajer memiliki tujuan lain yang mungkin bertentangan dengan tujuan utama tersebut. Karena manajer diangkat oleh pemegang saham maka idealnya mereka akan bertindak on the best of interest of stockholder, tetapi dalam praktek sering terjadi konflik.
Agency problem potensial untuk terjadi dalam perusahaan di mana manajer memiliki kurang dari seratus persen usaha perusahaan. Dalam perusahaan perseorangan, pemilik sekaligus sebagai manajer akan selalu bertindak memaksimumkan kemakmuran mereka, dan meminimumkan pengeluaran yang tidak diperlukan seperti misalnya pembelian mobil mewah, pembelian pesawat pribadi, perjalanan keliling dunia. Tetapi jika pemilik perusahaan kemudian menjual sebagian saham kepada investor lain maka munculah agency problem. Di perusahaan besar agency problem sangat potensial terjadi karena proporsi kepemilikan perusahaan oleh manajer relatif kecil. Dalam kenyataannya tidak jarang tindakan manajer bukannya memaksimumkan kemakmuran pemegang saham melainkan memperbesar skala perusahaan dengan cara ekspansi atau membeli perusahaan lain.
Komentar
Posting Komentar